YOGYAKARTA — Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ( UII ) Yogyakarta menyelenggarakan pelantikan dan pengambilan sumpah 9 dokter baru angkatan ke-67 di Gedung FK UII Jln. Kaliurang Yogyakarta, Rabu, ( 23/4/2025 ).
Pelantikan dan sumpah dokter adalah momen penting dan mengharukan sekaligus membahagiakan bagi setiap dokter baru dan orang tua atau keluarganya.
Seperti halnya yang dialami Hj. Istikomah, M.Pd asal Klaten ketika menyaksikan anaknya dr. Rifqi Arina Fidaroini yabg menjadi bagian dari 9 dokter baru membaca sumpah dan janji sebagai dokter baru, ia merasa terharu terlihat menghapus air mata yang tak tertahankan begitu harunya.
“Kesempatan ini menjadi momen penting bagi kami sebagai orang tua yang ikut menyaksikan pelantikan dan sumpah dokter baru di FK UII ini” kata Istikomah yang didampingi suaminya H. Moch.Isnaeni..
Istikomah mengaku sangat terharu menyaksikan putri bungsunya berhasil melampaui hari- hari panjang untuk menyelesaikan tugas profesinya dan mengucapkan sumpah janji untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya dan menjadi bagian dari profesi yang mulia ini.
“Bersyukur anak kami bisa mengikuti sumpah dokter di FK UII atas karunia dan ijin Allah SWT, kami sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi terhadap civitas akademika FK UII, perjalanan panjang dalam menyelenggarakan pendidikan kedokteran dan menghasilkan lulusannya yang berkomitmen untuk menjalankan tugas sebagai dokter profesional.” kata Istikomah.
Istikomah yang sudah purna karya dari guru agama Sekolah Dasar tinggal di Klaten ini diketahui memiliki 4 anak kandung. Yang nomor satu dr.Hj.Zakiah Nur Ustianah, Sp.A, M.Sc dan suaminya dr. Fachrumiardy Fachril , anak nomor dua Ir. H. Muhammad Sierad Mujaddid, M.Ars dan istrinya Hj. Cystarini Edi Samodra, M.Psi, anak nomor tiga dr. Hj. Nur Rahmatullaili baru menjalani tugas PPDS di UGM bersama suaminya dr. H. Adhitya Nugraha , dan anak nomor empat dr. Rifqi Arina Fidaroini yang baru saja dilantik dan mengucap sumpah janji sebagai dokter baru.
Sumpah dokter menurut Istikomah memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap dokter baru.
“Ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga janji serius untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya yakni mengutamakan kesehatan pasien, memberikan perawatan yang terbaik, dan selalu menjaga kerahasiaan pasien, serta menjaga integritas dan etika profesi.” katanya.
Dikatakan bahwa untuk menjadi dokter yang profesional para dokter berjanji untuk menjalankan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lain seperti agama, politik, atau kedudukan sosial.
“Sumpah dokter merupakan bagian dari tradisi lama yang telah diikuti oleh para dokter selama berabad-abad. Ini menunjukkan komitmen untuk terus menjaga nilai-nilai luhur kedokteran dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.” ujarnya.
Istikomah dan keluarga sangat bersyukur bisa menyaksikan anaknya mengikuti sumpah dokter adalah ekspresi dari rasa terima kasih kepada Allah SWT dan keluarga, dosen, serta semua pihak yang telah mendukung perjalanan panjang pendidikan kedokteran. Momen Ini juga menunjukkan komitmen para dokter baru untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan memberikan yang terbaik bagi pasien dan masyarakat.
“Sumpah dokter adalah momen penting yang akan terus diingat dan menjadi landasan bagi setiap dokter baru dalam menjalankan tugasnya dan komitmen untuk menjadi dokter yang baik” pungkasnya. ( Moch.Isnaeni )