TULUNG – Pemerintah Desa (Pemdes) Wunut, Kecamatan Tulung memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh warganya, Selasa (18/3/2025) di aula desa setempat, hal ini dilakukan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tahun ini, THR tak hanya dibagikan kepada setiap Kepala Keluarga (KK), namun THR diberikan kepada seluruh jiwa yang tertera dalam KK. “Jumlahnya ada 2.289 jiwa yang kami berikan, jumah itu sudah mencakup jiwa dalam KK,” tutur Kepala Desa (Kades) Wunut, H Iwan Sulistya Setyawan disela pembagian THR.
Jika ditotal dalam rupiah, jumlahnya mencapai Rp 457.800.000 (empat ratus lima puluh tujuh juta delapan ratus ribu rupiah). Dana itu berasal dari Pendapatan Asli Desa (PADes) Wunut yang setiap tahun selalu meningkat. “Sumbernya dari PADes Tahun 2024, yang disokong dari pendapatan BUMDes Sumber Kamulyan yang tahun lalu menyokong PADes sebesar Rp 6,4 miliar,” lanjut H Iwan.
Pemberian THR sudah dilakukan Pemdes Wunut sejak Tahun 2023 lalu, dimana besarnya THR kepada setiap KK yaitu Rp 300.000. Kemudian di Tahun 2024, besarnya THR naik menjadi Rp 400.000 setiap KK. Dan di Tahun 2025 ini pemberian THR tidak lagi kepada setiap KK, namun kepada setiap warga yang tertera atau masuk dalam KK, dimana setiap warga atau jiwa menerima Rp 200.000. “Ya kalau nominalnya jelas meningkat, sekarang mejadi Rp 457.800 juta, tapi tidak masalah, seperti visi dari pemdes Wunut, ingin menyejahterakan masyarakat dari potensi yang ada,” jelas kades tiga periode ini.
Terpisah, menurut seorang warga, Harto (78) warga Dukuh Sidosari menyampaikan terimakasihnya kepada Kades, perangkat dan lembaga desa, yang sudah bekerja maksimal untuk menyejahterakan warga. “Maturnuwun kaleh bapak Kades Iwan, lan sak perangkat desa, ugi lembaga desa ingkang sampun paring THR, kulo mengaku remen sanget sampun mendapat bantuan THR niki,” kata Harto lekat dengan bahasa jawanya.
Senada diungkapkan Sarini (72), warga Dukuh Wunut. Ia mengaku bahagia dan senang kembali mendapat THR menjeang lebaran. “Alhamdulillah senang sekali, ini nanti akan saya belikan untuk keperluan puasa dan lebaran nanti,” kata wanita yang hidup sebatangkara ini lantaran anak-anaknya sudah memili rumah sendiri dan suaminya sudah meninggal dunia. (bud)