KLATEN-Hasil penelitian terbaru menyebut bahwa jentik nyamuk saat ini sudah membawa virus demam berdarah (DB).
‘’Kalau dulu nyamuk menggigit dulu baru bisa menularkan, tapi sekarang masih jentik saja sudah membawa virus. Jadi kewaspadaan harus lebih ditingkatkan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dokter Anggit Budiarto, Rabu (8/1/2025).
Hal itu yang diduga menyebabkan kasus DB di Klaten mengalami kenaikan tajam pada 2024 dan ditemukan di 26 kecamatan di wilayah kabupaten tersebut.
Dia mengungkapkan, selama 2023 ditemukan 340 kasus DB di Klaten, dengan 11 kematian. Namun 2024 melonjak tajam menjadi 1.300-an kasus DB, dengan 31 kematian.
‘’Angka kematian tinggi, karena toleransi dari WHO hanya 1 persen. Jadi kalau ada 1.300 kasus, toleransinya hanya 13, namun ada 31 kematian. Digenjot PSN tetap ada kasus,’’ ujar Anggit.
Faktor penyebab tingginya kasus DB selama 2024, antara lain karena ada strain virus baru. Di sisi lain, kemungkinan masyarakat kurang rajin membersihkan lingkungan, padahal sejak nyamuk masih jentik sudah membawa virus.
‘’Secara ilmiah diketahui bahwa jentik sudah membawa virus. Tapi mengapa bisa demikian, menjadi ranahnya para peneliti,’’ imbuhnya.
Selain DB, sejumlah penyakit lain perlu diwaspadai di musim hujan yakni chikungunya karena faktor pembawanya nyamuk yang sama, serta influenza yang kini juga ada virus baru.
Masyarakat diminta lebih hati-hati, jaga stamina tubuh, makan makanan bergizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan rutin PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
Anggit memikirkan kemungkinan dilakukan vaksinasi DB. Namun vaksinasi itu belum jadi program pemerintah, sehingga berbayar cukup mahal.
‘’Saya akan coba usulkan di Klaten, sekiranya memungkinkan akan diprioritaskan ke anak-anak,’’ ungkapnya.