KLATEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten hingga kini masih mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan. Setidaknya ada 17 desa yang tersebar di lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Belasan desa itu yakni Sidorejo, Kendalsari, Tlogowatu, Tangkil dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang. Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom. Desa Dukuh, Jotangan, Tegalrejo, Krakitan, Jambakan, Banyuripan, Krikilan dan Kebon di Kecamatan Bayat. Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko dan Desa Gaden di Kecamatan Trucuk.
Total air bersih yang didistribusikan sebanyak 871 tangki atau sekitar 4,3 juta liter. Jumlah itu berdasarkan distribusi air bersih yang disalurkan BPBD periode Juni 2024 hingga Oktober 2024. “Iya sampai saat ini distribusi masih dilakukan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, saat dihubungi espos.id, Selasa (22/10/2024).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati Nuruzzaman, menjelaskan meski hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Bersinar, dropping air bersih masih dilakukan. “Karena hujan beberapa hari kemarin masih belum berdampak pada suplai air tanah. Sehingga kami masih terus melakukan bantuan air bersih,” kata Anjung.
Salah satu warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Purnama, mengungkapkan selama dua hari terakhir hujan mengguyur wilayah lereng Gunung Merapi itu. “Alhamdulillah bak tandon penampungan air hujan terisi. Tetapi kalau tiga hari yang lalu warga masih membeli air bersih,” kata Purnama.