MANISRENGGO- Berbagai daerah berpotensi untuk terjadi bencana kapan saja, termasuk Kecamatan Manisrenggo. Tim SIBAT adalah salah satu program PMI sebagai upaya kesiapsiagaan bencana.
Untuk itu relawan Kecamatan Manisrenggo dengan semangat mengikuti Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang digelar di GOR Setjo Manggolo Desa Kecemen Kecamatan Manisrenggo.
Kepala Desa Kecemen, Sri Rambati, mengatakan sesuai tujuannya yakni membekali masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Ada beberapa materi yang disampaikan ke peserta selama Pelatihan SIBAT.
Materi Pelatihan SIBAT tersebut di antaranya tentang Kepalangmerahan, pengorganisasian masyarakat, VCA (Vunerability Capaciti Assesment)-PRA (Participatori Rural Apracial).
Materi lainnya, mitigasi bencana, Peta BKRK (Bahaya, Kerentanan, Risiko dan Kapasitas), sistem peringatan dini, rencana aksi, dan materi lainnya.
“Harapannya, bisa mengorganisasi masyarakat sehingga mereka dapat melakukan tindakan preventif dan tindakan awal dalam menghadapi bencana,” katanya.
Dia menjelaskan Peta BKRK adalah peta dua atau tiga dimensi yang menunjukkan situasi dan kondisi riil masyarakat dan kewilayahannya yang memuat data/informasi tentang jenis bahaya/ancaman, kerentanan, risiko dan kapasitas masyarakat.
“Manfaat Peta BKRK adalah sebagai dasar untuk merencanakan upaya pengurangan risiko serta mobilisasi langkahlangkah kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana,” jelasnya.
Sementara itu Camat Manisrenggo, Raharjo Budi Setiyono, mengatakan perlunya pelibatan masyarakat dalam merencanakan kegiatan untuk pengurangan risiko bencana dan kesehatan.
Sehingga diperlukan kajian–kajian yang tepat untuk mengorganisir kebutuhan/kegiatan untuk meminimalkan risiko bencana yang ada.
“Pelatihan SIBAT ini juga merekrut relawan dari tingkat desa, sehingga menambah kapasitas SDM menghadapi bencana yang tak terduga,” katanya.(kry)