TULUNG – Lahan produktif, khususnya tanaman singkong (ketela) di Desa Mundu, Kecamatan Tulung sepertinya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Pasalnya, hampir semua tanaman singkong di Desa Mundu diserang hama uret, bahkan serangan uret kali ini sangat meng ganas, tidak seperti serangan uret pada tahun lalu yang masih minim.
Dalam satu tanaman singkong, setidaknya terdapat 60 hingga 70 uret yang memakan singkong. Alhasil, singkong menjadi boleng (berlubang) hingga akhirnya tak tersisa. Dipastikan petani gagal panen akibat serang uret tersebut.

“Saya baru tahu ini, saat mencabut pohon singkong, tak taunya singkongnya pada berlubang, sebagian lagi busuk akibat dimakan uret,” ujar seorang petani Desa Mundu, Ponimin (51).
Menurut Ponimin, dalam satu lubang bekas tanaman singkong usai dicabut, terdapat sekitar 60-70 uret. Akibatnya, lahan seluas 1.500 meter yang ditanami singkong harus gagal panen, di karenakan singkong banyak yang boleng (berlubang) dan membusuk.
“Jelas tidak bisa dipanen, buat makan ternak saja tidak mau, ya nanti akan kita rombak saja, di ganti tanaman lain,” kata Ponimin, Sabtu (12/7/2025). Akibat gagal panen singkong, Ponimin mengaku rugi sekitar 4 juta.
Sementara itu, tanaman singkong seluas 10 hektar milik Kepala Desa (Kades) Mundu, Budianta juga ludes dimakan uret. “Pusing, ini jelas tak bisa dipanen juga,” katanya, Sabtu siang (12/7/2025).

Sebelum proses tanam (tancep), tanah juga kita taburi gamping, serta kita sudah menyemprot tanah dengan pestisida. Namun uret-uret malah semakin banyak. Ukuranyapun sebesar jari-jari tangan, bahkan ada yang lebih besar dari ibu jari.
Tahun lalu, lanjut Kades Budianta, serangan hama uret juga melanda tanaman singkong, namun hanya minim, artinya tak sampai menghabiskan singkong. “Kali ini serangan uret benar-benar parah, satu pohon atau tanaman singking, tak ada singkong yang disisakan lantaran dimakan uret,” tandasnya.
Ditanya apakah uret juga menyerang tanaman lain selain singkong, Budianta mengatakan uret hanya menyerang tanaman singkong, dan itu sudah hampir seluruh tanaman singkong di Desa Mundu diserang tanpa ampun. “Untuk tanaman lain, seperti jagung dan cabai, alhamdulillah aman, uret tidak menyerang atau hama lain tidak menyerang,” katanya.
Kades Budianta berharap agar adanya perhatian dari Pemkab Klaten, dalam hal ini dinas yang bersangkutan. “Kami akan rombak semua tanaman singkong ini, walaupun menambah cost la gi, karena apa boleh buat, kita akan tanam jagung nanti,” tandas Budianta. (bud)