PRAMBANAN- Sabar Expo 2025 SDIT Salsabila Baiturrahman menggelar Pameran Pendidikan dan Pentas Kreatifitas di Kampus 2 di Pamukti Baru, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Berbagai kerajinan karya siswa ditampilkan seperti tas sablon, lukisan dengan media tas, kayu, canvas, baju, dan sandal, batik jumputan, hingga batik cap bahan alami.
Selain itu, ada kerajinan 3D bahan lunak, gantungan kunci, kerajinan kawat bulu bentuk bunga, bando dari kawat bulu, kerajinan dari bahan bekas seperti botol, kardus, dan masih banyak lagi.
Acara itu dibuka Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Klaten, Sugiarto dan dihadiri Ketua Yayasan Baiturrahman Prambanan,Samhudi, pengurus yayasan, serta tamu undangan.
Kepala SDIT Salsabila Baiturrahman Prambanan, Ustadz Muksin mengatakan, kegiatan sebagai sarana pembelajaran mendalam dengan teman kreatif, edukatif dan berbudaya dengan cara yang menyenangkan.
”Lewat acara ini, anak-anak tak hanya belajar teori tapi juga praktek untuk meningkatkan kreatifitas, cinta budaya, saling toleransi dan bangga menjadi anak Indonesia,” kata Muksin.
Acara berlangsung meriah didukung ratusan siswa bersama orang tuanya. Setiap kelas menampilkan seni dan kebudayaan 5 pulau besar di Indonesia, yakni Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Sumatera dan Papua.
Kelas 1 menampilkan stan Pulau Jawa menampilkan bentuk rumah, senjata, makanan khas, dan lain-lain. Anak-anak mementaskan tari dan lagu medley Jawa.
Siswa kelas 2 menyuguhkan stand seni budaya Pulau Bali, berisi miniatur rumah khas Bali, baju adat Bali hingga makanan khas Bali seperti pie susu dan kacang Bali. Siswa kelas 2 menampilkan sendratari nuansa Bali.
Untuk kelas 3 menggelar Pulau Kalimatan berisi rumah adat suku Dayak, baju batik khas Kalimantan seperti sasirangan, tas manik-manik, minyak Dayak, mandau, dan makanan khas Kalimantan.
Siswa Kelas 4 menampilkan stan Pulau Papua berisi Honai rumah adat Papua, alat musik tifa, kain batik khas Papua, tas dan lain sebagainya.
Sedangkan Kelas 5 menampilkan seni dan budaya dari Pulau Sumatera berisi rumah khas Sumatera, aneka kain khas Sumatera, tas, baju adat, dan aneka makanan khas Sumatera.
”Stan 5 pulau besar didukung orang tua siswa, mereka yang menyiapkan. Dengan melihat stan-stan ini, anak akan termotivasi untuk mengenal, mencintai dan belajar seni budaya nusantara,” ujar Muksin.
Kegiatan akhir tahun pelajaran itu bertujuan sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua, sehingga orang tua tahu berbagai hal yang diajarkan di sekolah.
”Kegiatan terlaksana dengan baik berkat kerjasama dan dukungan dari Paguyuban Orang Tua Siswa (POS). Orang tua mendesain, mengisi dan menjaga stan serta melatih anak-anak untuk pentas. Semoga bisa menginspirasi,” imbuh dia.
Saat ini, SDIT Salsabila Baiturahman mempunyai 543 siswa dengan 65 guru dan karyawan. PPDB tahun ajaran 2025/2026 sudah penuh, dengan 4 kelas.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Klaten, Sugiarto mengapresiasi Sabar Expo 2025 yang sangat meriah dan mengajak anak mengenal budaya Indonesia.
Dengan demikian, sekolah mencetak lulusan yang mengenal keanekaragaman budaya, dibekali pendidikan agama dab karakter serta menjunjung tinggi budaya nasional.
”Acara hari ini sangat meriah, sangat sukses. SDIT Salsabila juga sukses karena jumlah siswa mencapai 500 lebih,” ujar Sugiarto.
Saat ini, orang tua cenderung memilih sekolah yang bisa memberikan landasan pendidikan agama dan Alquran yang kuat, selain pelajaran sesuai kurikulum nasional.
”Kurikulum merdeka mengajarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, baru setelah itu anak dibekali kurikulum yang lain. Pendidikan di SD berperan membuka potensi anak menuju Indonesia maju,” tegas dia