• Thu. Jan 23rd, 2025

Rakernas II Asosiasi FKUB Indonesia, Sekjen Kemenag: Tokoh Lintas Agama Perkuat Moderasi Beragama

ByPaidi Joglopos

Oct 4, 2024
Share :

 

Sekjen Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Muh Ali Ramdhani, S.TP, M.T (berdiri)  saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas II Asosiasi FKUB Indonesia dan FKUB Provinsi se Indonesia di Orchardz Hotel Industri Jakarta, Kamis (3/10/2024).

JAKARTA – Sekertaris  Jendral  (Sekjen) Kementerian Agama  Prof. Dr. Muh Ali Ramdhani, S.TP, M.T mengatakan  bahwa moderasi beragama dan Wawasan Multikultural menjadi suatu keniscayaan dalam membangun Indonesia yang damai, rukun, harmonis, dan damai dalam bingkai NKRI.

Hal itu disampaikan  Ali Ramdhani  saat memberikan  sambutan  dalam acara Rapat  Kerja  Nasional  (Rakernas) II Asosiasi  Forum  Kerukunan  Umat  Beragama  (FKUB) Indonesia  dan FKUB  Provinsi  se Indonesia  di Orchardz  Hotel  Industri  Jakarta, Kamis  (3/10/2024).

“Para tokoh  lintas agama  di tanah air menjadi kontributor utama dalam mewujudkan  kondusifitas menciptakan perdamaian negara yang dibangun oleh seluruh umat beragama di Indonesia,” katanya.

Dikatakan,  kalau masing-masing agama mengedepankan aspirasi agamanya maka Indonesia tidak akan berdiri sampai sekarang. Sebaliknya bila agama dijadikan inspirasi maka yang dikedepankan adalah persaudaraan, memanusiakan manusia dan mengangkat harkat martabat manusia.

“Moderasi Beragama dan Wawasan Multikultural ini merupakan bagian dari memanusiakan manusia, tanpa melihat latar belakang untuk bersama-sama menciptakan kerukunan dan perdamaian,” katanya.

Menurutnya ttik pokok harmoni seseorang itu memiliki jiwa yang toleran dan sikap kebangsaan keindonesiaan, karena Indonesia bukan negara agama dan bukan juga negara sekuler, melainkan Negara Republik Indonesia yang menjunjung tinggi persaudaraan dan kebangsaan.

 

“Telah menjadi tugas kita  bersama bahwa sebagai tokoh lintas agama  untuk membangun Indonesia yang damai, maju, dan rukun bisa dilakukan melalui Moderasi beragama yakni dalam praktik beragama atau cara pandang dan sikap dalam beragama dalam menyongsong pilkada serentak tahun 2024,” katanya.

Dijelaskan Sekjen, kebersamaan para  tokoh  lintas agama bisa dibangun  dengan menjadi pionir di lingkungan masing-masing dalam membangun kerukunan dan menjaga  kondusifitas  masyarakat.

Menurutnya ada empat indikator seseorang dikatakan moderat, lanjut Sekjen yakni: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan tradisi budaya multikultural Indonesia.

“Empat indikator ini menjadi tolak seseorang dikatakan moderat. Mari kita bangun bangsa ini dengan Moderasi Beragama dan keberagaman. Kalau ada orang yang tidak menghargai multikultural dan budayawan berarti nilai moderasi beragama tidak ada dalam dirinya. Kita harus melek moderasi beragama menuju mahligai Indonesia yang bermartabat,” jelasnya.

Sebelum menutup sambutannya  Ali Ramdhani  menghimbau  kepada  seluruh  elemen  bangsa untuk  mewujudkan  kondisi  damai pesta demokrasi di tahun politik 2024 dengan cara memperkuat komitmen kebangsaan guna merawat kebhinnekaan dengan melakukan seruan damai, menghindari  segala bentuk ujarnya kebencian, dan berkomitmen tidak menggunakan  rumah ibadah sebagai tempat kampanye  sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pemilu  nomor 7 tahun 2017  pasal 280 huruf h. (Moch. Isnaeni)

 

 

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !