SEMARANG — Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag., mengatakan bahwa adanya Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 yang hampir bersamaan waktunya dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1466 H/2025 M menjadikan peran agama untuk memperkuat kerukunan di masyarakat.
Hal itu disampaikan Imam Yahya di Semarang terkait pentingnya mewujudkan komitmen semua tokoh lintas agama dalam menghadapi isu-isu global yang mendesak, sehingga penting semua pihak melakukan penguatan dalam merawat kerukunan di masyarakat.
“Kami mengajak kepada semua tokoh lintas agama di Jawa Tengah untuk bersama-sama berkontribusi mewujudkan kondisi masyarakat yang aman dan kondusif serta merawat kerukunan yang selama ini telah berjalan dengan baik.” kata Imam Yahya di Semarang, Jumat ( 28/3/2025 ).
Imam Yahya juga mendorong para tokoh lintas agama di Jawa Tengah, melalui FKUB Provinsi Jawa Tengah serta FKUB Kabupaten dan Kota, untuk aktif menyumbangkan gagasan dalam forum-forum di tingkat daerah yang melibatkan para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat.
Menurutnya, peran tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam merumuskan langkah-langkah mewujudkan kondisi yang aman dan kondusif berlandaskan nilai-nilai agama masing- masing.
“ Semua tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat mempunyai konsen yang besar untuk mengatasi isu-isu global yang mendesak seperti adanya krisis lingkungan, ujaran kebencian, intoleransi, dan sebagainya yang dapat mengusik adanya kerukunan ” kata Prof. Imam Yahya
Adanya Perayaan agama yang bersamaan seperti Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri serta Peringatan Minggu Sengsara bagi umat Kristen, Imam Yahya menekankan pentingnya menjadikan rujukan tentang nilai-nilai agama sebagai landasan bersama untuk mewujudkan tatanan hidup yang harmonis dalam menciptakan kondisi yang aman dan damai.
“Ajaran setiap agama pasti baik, dan itulah sebabnya momen Peringatan hari raya keagamaan dapat kita jadikan sebagai sarana memperkuat tali silaturrahmi, mengembangkan sikap toleransi dan sebagai ikhtiar merawat kerukunan di masyarakat ” katanya.
Imam Yahya juga menekankan pentingnya dialog lintas agama dan pendekatan multidisiplin yang diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis yang diharapkan dapat mendorong terciptanya dunia yang lebih maju, adil, dan berkelanjutan demi kesejahteraan generasi mendatang.
“Nilai-nilai agama tentang pentingnya merawat kerukunan, kerjasama, adanya saling pengertian, sikap toleransi dan sebagainya bisa dijadikan sebagai tema kajian, untuk kedamaian antar umat manusia, dan melalui dialog lintas agama diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa”pungkasnya. ( Moch.Isnaeni )