PRAMBANAN– Sedikitnya 65 jenis produk UMKM dari lima desa di Kecamatan Prambanan antaranya keripik sukun, egg roll, aneka peyek, intip dan olahan pisang dilounching untuk dipasarkan secara luas. Dari kelima desa tersebut diantaranya desa Kemudo, Kokosan, Sengon, Brajan dan Randusari.
Tujuan pelepasan perdana atas 2.270 buah dari 65 jenis produk UMKM
“Kebetulan produk UMKM dari Kecamatan Prambanan dipercaya untuk menyuplai di salah satu pusat oleh-oleh terbesar di Jogjakarta. Sudah kami kemas secara ekonomis sehingga harganya cukup terjangkau,” ucap Camat Prambanan Puspo Enggar Hastuti, ditemui usai pelepasan produk UMKM di halaman Kantor Kecamatan Prambanan, Jumat (2/12).
Lebih lanjut, Puspo menjelaskan, awal mula produk UMKM Prambanan tembus pusat oleh-oleh karena menggandeng kalangan akademis di wilayah. Kebetulan selama ini melakukan pendampingan terkait perizinan hingga pengemasan produk. Lalu pihaknya meminta juga untuk dilakukan pendampingan pemasaran.
Hingga akhirnya satu minggu yang lalu disepakati kerjasama untuk menyuplai di salah satu pusat oleh-oleh di Jogjakarta. Nantinya setiap dua minggu sekali, para pelaku UMKM Prambanan diminta untuk mengecek stok dan kondisi produknya. Apabila ada produk yang sudah laku langsung dilakukan proses transaksi.
“Produk UMKM dari Prambanan ini tidak hanya dari PKK saja. Tetapi beberapa kelompok UMKM yang berada di bawah koordinasi Ketua Tim Penggerak PKK. Ini yang membuat istimewa, karena juga dilakukan pendampingan dan pemberdayaan dengan menggandeng berbagai pihak,” ucapnya.
Puspo mengungkapkan, jika pendampingan yang dilakukan UMKM di Kecamatan Prambanan sebelumnya dilakukan mulai dari produksi, promosi hingga pengurusan izin yang diperlukan. Termasuk mengikuti pameran di berbagai daerah. Hal itu dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas atas produk makanan ringan asal Prambanan yang beraneka ragam.
“Untuk sementara ini kami menyuplai makanan ringan terlebih dahulu. Sebenarnya untuk kerajinan kami juga memiliki potensi. Tapi kami juga melihat kemampuan dalam menyuplai” ucap Puspo.
Sementara itu, dari 65 jenis produk UMKM asal Prambanan yang dilepas di pusat oleh-oleh Jogjakarta itu, 33 di antaranya berasal dari Desa Kemudo. Seperti kembang gula dari pepaya, aneka peyek, intip hingga rambak.
“Kalau produk UMKM dari desa kami sebenarnya lebih eksis dulu di toko modern berjejaring. Produk UMKM itu berasal dari 8 UMKM di desa kami. Setiap minggunya harus bisa menyuplai sebanyak 500 buah ke seluruh jaringan yang ada di Klaten,” ucap Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto.
Lebih lanjut, Hermawan mengungkapkan, produk intip yang dipasarkan di toko modern berjejaring tersebut menjadi favorit pembeli. Dirinya pun berharap produk UMKM asal desanya juga bisa menjadi primadona di salah satu pusat oleh-oleh terbesar di Jogjakarta tersebut. Mengingat akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Prambanan sendiri, secara khusus Desa Kemudo.
“Apalagi mampu menggerakan perekonomian warga. Terlihat saat ini pelaku UMKM merekrut karyawan,” pungkasnya.