• Thu. Jul 10th, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Serangan Tikus di Desa Majegan Meluas, Petani Makin ‘Lemes’

ByMuslih Budi

Jul 5, 2025
Share :

TULUNG – Serangan hamam tikus di lahan produktif Desa Majegan, Kecamatan Tulung hingga saat ini masih terus terjadi, bahkan petani sudah mengantisipasi dengan cara pengasapan dan meracuni pada lubang tikus, namun tikus tetap tak bergeming. Bahkan saat ini diperkirakan populasi tikus terus bertambah, sehinhga serangan tikus semakin meluas.

Akibatnya, petani di Desa Majegan semakin ‘lemes’ menghadapi kenyataan tersebut. Jika pada awal Juni lalu tikus lebih dominan menyerang terhadap tanaman jagung yang sudah berisi, serta tanaman padi, maka beberapa hari lalu tikus juga menyerang tanaman kacang panjang milik petani. Tikus juga menyerang dan memakan biji jagung yang telah ditanam petani.

Beginilah saat tikus beraksi memakan jagung, hingga ludes dan hanya menyisakan bonggolnya saja.

“Kali ini serangan tikus semakin merajalela, kemaren tanaman kacang panjang masih aman dari serangan tikus, beberapa hari lalu akhirnya juga ludes diacak-acak tikus. Tak hanya itu, petani yang kembali menanam jagung, tanah uruganya juga diacak-acak tikus lalu biji jagungnya dimakan, bahkan tikus hanya menyisakan bonggol jagungnya saja,” ujar Kepala Desa (Kades) Majegan, H Widada kepada Joglo Pos, Sabtu (5/7/2025).

Bahkan, lanjut H Widada, serangan tikus sekarang makin meluas. “Di lahan saya saja, sekarang sudah sekitar 5,5 hekter habis diserang tikus, alhasil jagung yang kami gadang-gadang bisa kami panen nanti, akhirnya ludes diserang tikus, dan bakalan tidak panen,” kata Kades Majegan.

Masih menurut h Widada, ribuan tikus yang menyerang lahan pertanian didesanya tampaknya bukan tikus sembarangan, saat petani melihat sendiri tikus memakan jagung, tikus seolah-olah tidak takut dan tidak menggubris kedatangan petani, dengan santainya tikus tersebut memakan jagung yang masih muda.

Diperkirakan serangan tikus saat ini di lahan produktif di Desa Majegan menjacapi lebih dari 80 hektar. “Sekarang sudah sekitar 80 hektar lebih lahan produktif yang diserang tikus, padahal dua pekan lalu kami perkirakan baru kurang dari 80 hektar, sekarang sudah pasti lebih dari 80 hektar,” tandas H Widada.

Serangan hama tikus di Desa Majegan, Kecamatan Tulung semakin meluas.

Kalau ditaksir, jumlah kerugian semuanya mencapai sekitar hampir 4 miliar dalam sekali musim tanam. “Saat ini petani masih terus berusaha dengan mananam lagi tanaman jagung, padahal sebelumnya saat tanaman jagung berumur sekitar 2 bulan, habis diserang tikus,” kata Kades Widada.

Ditanya adakah upaya lain untuk mengantisipasi serta membasmi serangan tikus, Kades Widada mengaku masih menunggu koordinasi dengan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di desanya. “Kita masih menunggu koodinasi dengan PPL, langkah apa lagi yang harus petani tempuh, supaya serangan tikus bisa mereda, atau bahkan bisa hilang,” tambahnya.

Sperti diberitakan beberapa waktu lalu, Lahan produktif seluas 80 hekter di Desa Majegan, Kecamatan Tulung, Klaten ludes diserang hama tikus, akibatnya petani mengalami kerugian sekitar Rp 3,6 miliar dalam sekali musim tanam. Lahan tersebut menyebar di seluruh Desa Majegan. Lahan produktif yang diserang tikus antara lain berupa tanaman padi, ada yang tanaman palawija, seperti jagung, terong dan kacang panjang. (bud)

 

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks