• Thu. Jan 23rd, 2025

Pengembang Proyek Tol Tetap Akan Melindungi BCB

ByKaryana

Nov 3, 2022
Share :

JOGONALAN-Kawasan Benda Cagar Budaya Situs Wonoboyo yang menjadi lokasi penemuan artefak emas dan perak dari abad 9, yang ditemukan pada 1990 akan dilintasi proyek jalan tol Solo-Jogja kedepannya.
PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku pelaksana proyek memastikan tetap melindungi kawasan benda cagar budaya (BCB) tersebut. Caranya dengan membangun konstruksi jembatan layang saat melintasi situs tersebut.
“Nantinya konstruksinya dibuat jembatan layang. Ini seperti di Keprabon, Polanharjo, hanya saja ini dibuat lebih panjang. Jika di Keprabon panjangnya 8 meter, tapi kalau di Situs Wonoboyo nanti sekitar 80 meter,” ucap General Manager (GM) Lahan dan Utilitas PT JMM Muhammad Amin, (2/11).
Pengerjaan fisik dari jalan tol Solo-Jogja memang belum memasuki wilayah Kecamatan Jogonalan. Meski begitu, Amin memastikan jika nantinya sudah sampai di Situs Wonoboyo akan berkoordinasi terlebih dahulu. Khususnya dengan balai pelestarian peninggalan purbakala (BP3), maupun balai pelestarian cagar budaya (BPCB).
Koordinasi itu dimaksudkan untuk memastikan benda arkeologis yang dimungkinkan masih terpendam dalam tanah tetap terlindungi.
Jika nantinya dalam pelaksanaan pengeboran untuk tiang penyangga jembatan ditemukan artefak lainnya, dipastikan lokasi titik pengeboran akan digeser. Sedangkan untuk artefak yang ditemukan akan diserahkan kepada instansi terkait.
”Untuk tinggi jembatan dari tanah sekitar 9 meter. Jadi lokasi penemuannya itu berada di bawah jembatan. Nantinya Desa Wonoboyo menjadi bagian dari simpang susun jalan tol, yang keluarnya di daerah Prambanan,” tambah Amin.
Sebelumnya perlindungan juga telah diberikan terhadap batu yoni yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo. Pihak PT JMM telah membuatkan semacam box yang melindungi BCB tersebut. Termasuk memberikan akses jalan menuju ke batu yoni karena masih digunakan untuk beribadah bagi umat Hindu setempat.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wonoboyo, Supardiyono membenarkan rencana kontruksi Jalan Tol Solo-Jogja yang akan melintasi lokasi penemuan artefak dengan jembatan layang. Disamping itu, objek wisata yakni Rumah Situs Wonoboyo dan Water Park yang tak jauh dari lokasi penemuan juga terdampak tol.
“Untuk kawasan rumah situs Wonoboyo yang terkenal tol mencapai 1.678 meter persegi. Dari total luasan 5.000 meter persegi. Mendapatkan uang ganti rugi (UGR) mencapai Rp 3,5 miliar,” ucap Kepala Desa (Kades) Wonoboyo Supardiyono.
Jalan tol nantinya hanya akan mengenai sisi barat dari kawasan Rumah Situs Wonoboyo. Objek wisata tersebut akan tetap dikembangkan, meski terkena pengerjaan fisik dari proyek strategis nasional (PSN). Pemerintah desa juga berencana untuk menggandeng pihak ketiga dalam pengembangannya.
“Justru karena dilintasi jalan tol ini nantinya pengendara akan mengetahui jika ada objek wisata Rumah Situs Wonoboyo di sini. Nanti kami pasang reklame agar banyak yang tahu. Harapannya para pengendara yang keluar dari exit tol bisa menuju ke jalan biasa dan berwisata ke Wonoboyo,” ucapnya.
Total lahan yang terdampak jalan tol di Desa Wonoboyo ada 69 bidang, dengan 13 bidang diantaranya merupakan tanah kas desa (TKD). Adapun luas tanah yang terdampak sekitar 5 hektare. Warga terdampak tol di Wonoboyo sudah menerima UGR dengan nilai mulai Rp 8 juta, hingga Rp 1,8 miliar. Semua tergantung luasan tanah yang terkena proyek jalan bebas hambatan tersebut.

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !