• Thu. Jan 23rd, 2025

Pelatihan Buat Ecoprint, Ecobrick dan Pengolahan Mijel

ByKaryana

Nov 12, 2022
Share :

KLATEN-Geliat Srikandi Sungai Indonesia (SSI) Kabupaten Klaten menggelar pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah (mijel), pembuatan ecobrick dan pembuatan kain bermotif cantik ecoprint.
Pelatihan digelar di Kampus Fakultas Psikologi, Universitas Widya Dharma Klaten, Cungkrungan, Klaten Utara, Klaten, Jumat (11/10/2022). Kegiatan diikuti sekitar 42 peserta perwakilan komunitas, organisasi wanita, relawan, mahasiswa Unwidha dan lainnya.
‘’Pelatihan ini diadakan SSI Klaten sebagai kelanjutan dari Pelatihan Fasilitator Perempuan Pelopor Kelestarian Lingkungan yang diselenggarakan SSI pusat bersama Kementerian PPPA di Prambanan, Klaten, beberapa waktu lalu,’’ ujar Ketua SSI Klaten Sri Susilowati.
Acara yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB itu dimulai dengan pelatihan pembuatan ecoprint, yakni membuat motif pada kain dengan daun-daunan, bunga dan pewarna alami. Kali ini khusus diajarkan teknik Iron Blanket.
Ada lima instruktur SSI Klaten yang telah mengikuti pelatihan di SSI Pusat yakni Sri Susilowati, Endang Puji Rahayu, Tina Farida Mustofa, Nanik Suryani, dan M. Sunantri. Mereka berbagi tugas dalam pelatihan.
Materi pembuatan ecoprint dipaparkan secara detail, dimulai dengan cara treatmen kain sebelum diproses. Setelah paham, dilanjutkan praktek. Panitia menyediakan 20 lembar kain untuk media pembuatan ecoprint.
‘’Kain yang sudah diperas dibentangkan di atas plastik, kemudian ditata daun dan bunga untuk motif sesuai kreativitas peserta. Bisa pakai daun jati, jarak, dan segala macam daun dan bunga,’’ ujar Endang Puji Rahayu.
Kemudian ditutup kain kedua untuk blanket dan ditutup lagi dengan plastik. Selanjutnya diinjak-injak, digulung sambil dikeluarkan udaranya. Lalu, gulungan diikat kuat dan dikukus selama 2 jam. Sambil menunggu pengukusan, dilakukan pelatihan ecobrick dan pengolahan mijel.
Sri Susilowati, Tina Farida Mustofa dan Nanik Suryani membimbing pembuatan ecobrick berbahan botol air kemasan dan sampah plastik. ”Botol harus benar-benar kering agar tak berjamur, pengisian sampah plastik pun harus benar-benar padat,” kata Nanik.
Setelah botol penuh ditutup, dan disusun menjadi berbagai barang seperti kursi, meja, dan lainnya. Pembuatan ecobrick bisa mengurangi sampah plastik dan memanfaatkan menjadi barang yang berguna.
Untuk pelatihan pengolahan mijel, peserta juga langsung praktek membuat sabun berbahan mijel, soda api dan air, juga pembuatan lilin berbahan mijel, parafin dan sterin. MIjel juga bisa diolah menjadi POC, pengharum ruangan, dan masih banyak lagi.
‘’Bila dibuang, mijel akan mencemari lingkungan, kalau untuk memasak tidak sehat karena kandungan karsinogen tinggi. Dengan diolah, maka mijel akan menjadi barang yang bermanfaat dan bisa dijual,’’ ujar Tina.
Saat pelatihan mijel dan ecobrick selesai, pengukusan ecoprint pun selesai. Para peserta tampak gembira dengan motif yang dibuat. Sebelum digunakan, kain harus diangin-anginkan selama 5 hari sebelum dikunci warna dan bisa digunakan. Pelatihan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB.
‘’Setelah pelatihan ini, diharapkan peserta juga bisa melatih orang-orang disekitarnya, sehingga pencemaran karena mijel dan sampah plastic bisa dikurangi. Ecoprint bisa memanfaatkan sampah daun untuk membuat kain cantik bernilai jual tinggi,’’ pungkasnya.

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !