• Tue. Jun 3rd, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Pdt Lipiyus Biniluk : Jaga Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di Bulan Ramadhan

ByJoglopos

Mar 2, 2025
Share :

PAPUA — Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Provinsi Papua Pendeta Lipiyus Biniluk mengatakan bagwa diantara pesan penting dalam ibadah di bulan Ramadan adalah sikap menjunjung toleransi di antara umat beragama dan kerukunan menjadi sebuah hal yang utama.

Hal itu disampaikan Lipiyus Biniluk di Papua Sabtu ( 1/3/2025 ) dalam pesannya kepada semua umat beragama yang ada di Papua sehubungan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H/ 2025 M.

Menurut Lipiyus Biniluk pengabaian terhadap toleransi dan kerukunan dapat mengakibatkan perpecahan di kalangan umat beragama.

Dalam ajaran Islam kata toleransi disebut dengan istilah tasamuh, meskipun pada dasarnya istilah tersebut tidak selalu selaras dengan makna dari kata toleransi tersebut. Istilah tasamuh berarti tindakan tuntutan dan penerimaan dalam batas-batas tertentu.

“Orang yang melakukan tasamuh dalam pandangan Islam disebut sebagai mutasamihin,yang bermakna “penerima dan pemaaf sebagai tuan rumah kepada tamunya”.katanya.

Secara realitas kata Lipiyus Biniluk mereka yang melakukan tindakan tasamuh ini tidaklah menerima batasan hak serta kewajibannya sendiri. Dengan kata lain, tindakan maupun perilaku tasamuh dalam kehidupan beragama memiliki makna untuk tidak saling melanggar atau melampaui batasan.

Dari tahun ke tahun, isu-isu yang diangkat di bulan Ramadan tidak pernah jauh berbeda. Seperti adanya penyebaran isu kebencian yang disebabkan adanya perbedaan penetapan awal melaksanakan puasa, penutupan warung-warung makan di siang hari secara paksa dengan dalih tidak menghormati yang sedang berpuasa dan lain-lain.

“Tindakan seperti itu dapat dikategorikan sebagai truth claim dalam beragama. Truth claim adalah adanya suatu keyakinan dari pemeluk agama tertentu yang menyatakan bahwa agamanya adalah satu-satunya agama yang benar” kata Lipiyus.

Menurutnya sikap ini akan memunculkan tindakan menyalahkan pihak lain yang berbeda dengan keyakinannya.Namun sebaliknya, jika isu-isu tersebut tidak muncul, maka ungkapan Philip Quinn tepat digunakan, bahwa adanya tingkat keterlibatan yang tinggi pada keragaman agama, akan mengarah pada peningkatan kerendahan hati serta intelektual dalam beragama.

Dikatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki dua ciri utama, Pertama adalah keragaman, kemajemukan, tidak hanya perbedaan etnis namun juga perbedaan bahasa, suku, budaya, dan kepercayaan.

“Hal ini merupakan sunnatullah, yang karenanya tidak perlu lagi ada obsesi untuk menyeragamkan.” ujarnya.

Yang kedua menurut Lipiyus adalah ciri keberagamaannya, yakni religiusitas bangsa Indonesia.

“Adanya keragaman religiusitas ini patut disyukuri, karena di mana pun bertempat tinggal di Indonesia, kita akan selalu menemukan komunitas agama, di mana nilai-nilai agama tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan keseharian masyarakat.”katanya.

Dijelaskan adanya sebuah keberagaman tersebut sudah seharusnya bangsa Indonesia menilainya bahwa itu semua sebagai sebuah berkah.

“Hidup bukan tentang keseragaman saja, namun bagaimana kita bisa menjadi individu yang menghargai sebuah perbedaan.” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa bulan Ramadan merupakan medium untuk menjaga spirit toleransi dan kerukunan. Hal ini karena beberapa alasan: Pertama, Tujuan utama dalam ibadah puasa adalah untuk meraih ketaqwaan.

“Ada pesan penting untuk menjadikan setiap diri mampu menciptakan nilai taqwa.Taqwa di dalam Islam menjadi sebuah pesan dasar, yang dengan sikap kesadaran akan kehadiran-Nya akan membawa diri untuk berusaha melakukan hal-hal yang terbaik termasuk menjaga toleransi” ujarnya.

Toleransi kata Pendeta Lipiyus dimaknai sebagai sikap untuk saling menghormati dan menghargai atas perbedaan yang ada di antara umat manusia. Pelaksanaannya dilakukan oleh kedua belah pihak secara bersama-sama, umat yang berpuasa maupun umat yang tidak menjalankan ibadah puasa.

“Oleh karenanya menciptakan keharmonisan dengan menjunjung tinggi sikap toleransi dengan menghormati keyakinan lain tanpa berpretensi menyalahkan dan bekerjasama dalam bidang tertentu untuk kebaikan bersama itu menjadi sangat penting dan berarti. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudaraku umat muslim di manapun berada. Tuhan memberkati” pungkasnya. ( Moch.Isnaeni ).

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks