KLATEN– KPU Klaten menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan laporan Evaluasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, serta Bupati dan Wakil Bupati Klaten Tahun 2024.
FGD yang antara lain dihadiri Ketua Bawaslu Klaten Arief Fatkhurrokhman, pejabat Pemkab, Kesbangpol, Desk Pilkada 2024, Pemantau Pilkada, Ketua PPK, Persepsi, jajaran perguruan tinggi, ketua-ketua parpol, media massa dan PPDK itu digelar di Borobudur Ballroom Tjokro Hotel Klaten, Jumat (21/2/2025).
”Secara umum, pemilu dan pilkada sudah terlaksana dengan baik. Kami mohon masukan guna penajaman pembuatan laporan evaluasi penyelenggaraan tahapan Pilkada 2024,” kata Ketua KPU Klaten, Primus Supriono.
Tiga narasumber dihadirkan guna mengulas materi penyelenggaraan Pilkada 2024, dipandu moderator anggota KPU Klaten Muhammad Ansori.
Narasumber itu adalah Andreas Pandlangan MSi dari Unika Soegijapranata Semarang dengan materi ”Rekomendasi Penyelenggeraan Pilkada yang akan Datang”.
Henry Wahyono MSi dari Universitas Negeri Semarang (Unes) mengulas tentang ”Evaluasi Kelembagaan Penyelenggaraan Pilkada”.
Selain itu Sonakha Yuda Leksono SE memaparkan tentang ”Laporan Pertanggungjawaban Publik Penyelenggaraan Pilkada”.
Usai paparan dilanjutkan diskusi, ditarik kesimpulan dan disusun rekomendasi.
Salah catatan yang muncul dalam FGD itu adalah kurang maksimalnya penyandang disabilitas yang memberikan hak suaranya, yakni hanya 35,44 persen. Maka ke depan, diharapkan ada perbaikan hingga partisipasi mereka bertambah.
”Pelaksanaan kampanye harus bagaimana, agar punya bobot pendidikan politik, tidak sekadar sosialisasi,” tutur Primus.
Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan diharapkan produk yang dihasilkan, yakni wakil rakyat dan kepala daerah yang terpilih dapat semakin baik.