TULUNG – Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) Front Ketuhanan Yang Maha Esa Perwakilan Klaten menggelar bhakti sosial dengan membangun rumah layak huni diatas tanah milik Muliyem (66) warga Dukuh Sanggrahan, De sa Majegan, Kecamatan Tulung.
Peresmian rumah digelar pada Sabtu (2/11/2024) dengan tamu undangan anta ra lain pengurus Thoriqoh Shiddiqiyyah, warga setempat serta Kepala Desa (Kades) Majegan.
Ketua OPSHID Kabupaten Klaten, Mar Atus Sholihah, menjelaskan pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indone sia Layak Huni Shiddiqiyyah itu merupa kan agenda rutin warga Shiddiqiyyah yang digelar di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan sosial itu sekaligus untuk memperingati Sumpah Pemuda serta lahirnya lagu Indonesia Raya.
“Tujuannya untuk memerdekaan saudara-saudara yang belum merdeka di negara merdeka ini. Sasaran penerima di antaranya warga fakir-miskin. Untuk Ibu Muliyem sendiri belum punya rumah dan makan sehari-hari dibantu warga sekitar,” kata Mar Atus Sholihah saat ditemui wartawan seusai penyerahan kunci rumah ke keluarga Muliyem, Sabtu (2/11/2024).
Mar Atus Sholihah menjelaskan total nilai pasti bantuan itu senilai sekitar Rp100 juta. Di Klaten, program pembangunan rumah syukur sudah dilakukan sejak 2016. Sebanyak delapan rumah sudah dibangun warga Shiddiqiyyah di Klaten selama delapan tahun terakhir.
Kades Majegan, H Widodo mengapreseasi bantuan bangun rumah dari OPSHID Klaten tersebut. “Tahun ini ada delapan rumah tak layak huni yang direhab menggunakan bantuan dari pemerintah ting kat kabupaten serta provinsi. dengan tambahan satu rumah ini, berarti ada sembilan rumah yang direhab serta dibangun untuk penyediaan rumah layak huni bagi warga kurang mampu,”tandas H Widodo.
Widodo juga menjelaskan Muliyem tinggal dengan seorang anak dan cucu. Muliyem juga sudah masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sehingga Mbah Muliyem terdaftar penerima PKH serta sejumlah bantuan dari pemerintah. (bud)