KEMALANG-Kirab Budaya Merti Bumi “Sapu Angin” adalah acara tahunan di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang diadakan di Embung Tirta Mulya – Lapangan Sapuangin.
Acara ini merupakan wujud syukur atas hasil bumi dan keselamatan warga lereng Gunung Merapi. Kirab ini biasanya melibatkan seluruh warga desa dan menampilkan berbagai atraksi budaya, termasuk kirab gunungan hasil bumi dan penampilan kesenian tradisional.
Pagelaran Seni Budaya yang juga menjadi daya tarik masyakarat lokal dan manca, terkonsentrasi pada kegiatan ini.
Ajang budaya ini dimulai dengan kirab gunungan hasil bumi dari desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Kemalang. Usai berdoa bersama, masyarakat langsung tumpah ruah memperebutkan hasil bumi yang diarak.
Bupati Klaten, Hamenang Fajar Ismoyo yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan kekagumannya terhadap penyelenggaraan Kirab yang melibatkan seluruh warga desa dan menampilkan berbagai atraksi budaya, termasuk kirab gunungan hasil bumi dan penampilan kesenian tradisional.
“Saya merasa kagum dengan semangatnya pegiat seni di Kemalang. Ini wujud semangat masyarakat dalam melestarikan seni budaya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan agenda budaya yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat tersebut. Hal ini lantaran agenda tersebut turut menyemarakkan peringatan Hari Jadi Klaten ke—221.
“Kegiatan ini sekaligus memberikan hiburan bagi masyarakat, apalagi sampai bapak-bapaknya ikut menari, luar biasa,” katanya.
Sementara itu terpisah Camat Kemalang, Sumarsih Kuncoro, mengatakan merti bumi atau merti desa, sering disebut juga bersih desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berujud apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup.
“Bahkan orang Jawa percaya, ketika sedang dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari terjadinya sebuah petaka. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa,”katanya.
Dia menambahkan, Kirab Budaya Merti Bumi “Sapu Angin” Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang diadakan di Embung Tirta Mulya – Lapangan Sapuangin yang merupakan wujud syukur atas hasil bumi dan keselamatan warga lereng Gunung Merapi.
“Karena Kirab Budaya Merti Bumi “Sapu Angin” ini juga merupakan rangkaian hari jadi Klaten ke 221 maka semua desa diwilayah Kecamatan Kemalang terlibat beserta perangkatnya,”pungkasnya.