• Mon. Aug 4th, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Jembatan Ngancar Bandungan Rusak, Truk Muatan Overload Dilarang Lewat

ByMuslih Budi

Aug 4, 2025
Share :

JATINOM – Kondisi Jembatan Dukuh Ngancar, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom kini semakin viral setelah kerusakannya semakin parah. Kondisi jembatan saat ini memang sangat mengkhawatirkan, dimana ada beberapa titik yang sudah amblong, satu titik lebar yang amblong mecapai lebih dari 1 meter, dan kini hanya ditutup menggunakan plat besi dengan ketebalan sekitar 2 centimeter.

Satu titik lagi juga amblong dan warga juga menutup dengan plat besi, sementara satu titik amblong lagi warga hanya menutup menggunakan batu berukuran besar. “Masih ada rangkaian besi beton, disisa-sisa bekas cor yang amblong, jadi bisa untuk penyangga plat yang dipasang menutup lubang,” papar Sekretaris Desa (Sekdes) Bandungan, Budi Setiawan.

Menurut Budi Setiawan, ada tiga jembatan di jalan DPUPR Klaten yang melintas di Desa Bandungan, yang pertama yang berbatasan dengan Desa Kayumas, kondisi jembatan tersebut masih baik, namun diatas jembatan kondisi aspal juga sudah hilang dan rusak.

Warga Desa Bandungan, Jatinom bergotomg-royong memasang plat besi untuk menutup lubang jalan diatas Jembatan Ngancar.

“Jembatan ke-dua, di sisi selatan atau berdekatan dengan Kantor Desa Bandungan, jembatan tersebut juga sudah mengkhawatirkan, karea jika ada dua truk muatan pasir melintas diatas jembatan, kondisi jembatan bergoyang-goyang sangat terasa, aspal diatas jembatan juga sudah hilang,” tandas Sekdes Budi.

Kemudian jembatan ke-tiga yaitu yang berada di Dukuh Ngancar, Desa Bandungan. Jembatan tersebut sudah mengalami rusak parah beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada perbaikan, warga berupaya mereka, supaya jembatan bisa dilalui truk material merapi.

“Ya jembatan Ngancar yang saat ini baru viral, karena kerusakannya memang sangat parah, ada titik lubang, yang oleh warga hanya ditutp dengan plat tebal, beruntung plat tersebut sangat kuat, sehingga truk masih bisa melewati. Dan akhir-akhir ini setelah Pemkab Klaten mengetahui kondisinya, DPUPR melarang jembatan tersebut dilewati dengan alasan membahayakan. DPUPR membuat papan pengumuman larangan truk dengan muatan lebih dilarang lewat,” ujar Sekdes Budi saat dihubungi Joglo Pos, Minggu siang (3/8/2025).

Jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Jatinom dengan Kecamatan Karangnongko. Jembatan Ngancar melintang di atas sungai dengan ketinggian jembatan dari sungai lebih dari 20 meter.

Selama ini, kendaraan roda dua serta mobil dan truk juatan material Merapi masih terus melintas. Ada warga yang mengatur truk pengangkut material agar tak melintas di saat bersamaan.
Dan belum lama, pada kedua sisi jembatan, terdapat papan peringatan yang menjelaskan jika jembatan tersebut rusak. Bus, tronton maupun Truk bermuatan material Merapi berlebihan atau overload dilarang melintas.
Salah satu warga, Febri (37), mengungkapkan jembatan rusak sudah sejak lama. Dia juga mengungkapkan jalan pada badan jembatan berlubang dan membahayakan pengendara hingga di tutup plat besi.

Truk muatan material Merapi nekad melintas ditas Jembatan Ngancar, Desa Bandungan yang mengalami rusak parah.

“Iya, ini jalur pintas ke Boyolali dan ke Yogyakarta,” kata Febri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Suryanto, mengungkapkan tahun ini sebenarnya pembangunan jembatan itu sudah diangg arkan dan siap lakukan. Namun, perbaikan jembatan Ngancar batal dilakukan seiring keluarnya kebijakan efi siensi menyesuaikan kebijakan dari pemerintah pusat yang bergulir di awal tahun. “Tahun ini sudah dianggarkan, rencananya sudah ada. Tetapi kemarin kena efisiensi. Sehingga tetap kami usulkan ta hun depan pengajuan untuk pembangunan jembatan Ngancar lagi,” jelas Suryanto.

Meski urung dibangun tahun ini, Suryanto mengungkapkan DPUPR meng upayakan untuk melakukan penanganan secara darurat agar jembatan masih bisa digunakan lalu lintas kendaraan kecil. “Akan tetapi untuk kendaraan besar, mohon maaf, kami alihkan. Kalau dari atas [dari arah Kecamatan Kemalang] kami alihkan ke Jiwan, Karangnongko. Kalau dari Jatinom kami turun lagi,” ungkap Suryanto.

Suryanto mengungkapkan petugas DPUPR akan secara berkala mengecek kondisi jembatan untuk memastikan kondisi jembatan tersebut. (bud)

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks