KLATEN- Seminar dalam rangka Hari Guru Nasional yang digelar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Klaten mengambil tema percepatan implementasi kurikulum merdeka (IKM) melalui pemanfaatan platform merdeka mengajar (PMM).
Peserta seminar kepala sekolah dari 65 SMP negeri di Kabupaten Klaten. Ditambah bagian kurikulum dari masing-masing satuan pendidikan. Narasumber yang dihadirkan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah.
”Materi yang disampaikan terkait percepatan implementasi IKM dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Saat ini, sudah ada 64 SMP yang menerapkan kurikulum merdeka. Harapan kami melalui seminar ini menjadikan kepala sekolah memotivasi guru lainnya untuk mendidik dengan memanfaatkan PMM,” kata Ketua MKKS Kabupaten Klaten Kamidi di sela-sela acara.
Kamidi menambahkan, pihaknya berencana membentuk kelompok kerja (pokja) kurikulum merdeka. Meski sebenarnya, esensinya tak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
”Hanya saja, kemasannya yang berbeda. Penekannya pada pembentukan karakter siswa, sehingga tidak sekadar mengajar memberikan materi pembelajaran saja. Output-nya ya profil pelajar Pancasila itu dengan enam karakter,” imbuh Kepala SMPN 4 Klaten ini.
Kamidi menyebut, enam karakter dari profil pelajar Pancasila tersebut meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kemudian berkebhinekaan global, gotong-royong dan kreatif. Termasuk bernalar kritis dan mandiri.
”Pada era digital saat ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru di Klaten. Pada Hari Guru Nasional ini menjadi momen yang tepat bagi para pengajar untuk bisa menyesuaikan diri (dengan kurikulum merdeka). Ini bagian dari loncatan, kalau tidak sekarang kapan lagi. Jadi mau tidak mau ya harus menerapkan, termasuk pemanfaattan teknologi,” ucapnya.