PRAMBANAN- Semarak perpaduan irama dari instrumen musik tradisional mengiringi gerak lincah para penari kuda lumping, Jathilan.
Setelah sukses mengantarkan desa wisata Bugisan meraih 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 sekaligus menjadi tuan rumah kongres sampah II, Kepala Desa Bugisan, Heru Nugroho akan mewujudkan Kampung Plaosan.
Kampung Plaosan merupakan kampung dengan konsep yang tetap mempertahankan budaya dan kearifan lokal seni dan budaya. Nama Plaosan sendiri merupakan nama candi yang terletak di Desa Bugisan, Prambanan, Klaten.
“Mengulas Kampung Plaosan nantinya ada di ring satu (Sekitar Candi Plaosan), akan dibuat menjadi (warga Kampung Plaosan) seolah-olah anak turun dari pembuat Candi Plaosan,” kata Kades Bugisan Heru Nugroho.
Ia menyampaikan, bahwa saat ini desa wisata Bugisan berada di ring tiga yaitu di Dukuh Purwodadi. Desa wisata ini berhasil memikat wisatawan hingga tokoh-tokoh penting untuk datang dan menjadi destinasi wisata pilihan masyarakat. Selain karena kemegahan Candi Plaosan juga karena keberhasilan dalam pengelolaan wisatanya.
Heru juga memapaparkan, bahwa nantinya wisatawan bisa berkunjung atau jalan-jalan dan menambah pengetahuan tentang filosofi dan sejarah anak turun Rakai Pikatan dan Dyah Pramudyawardani yang berada di ring satu Candi Plaosan.
“Harapan kami dan juga dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bisa memoles Kampung Plaosan menjadi Kampung Budaya Candi Plaosan,” pungkas Heru.(kry)