KLATEN – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengadakan melakukan tinjauan sekaligus pengabdian di Kandang komunal ternak sapi milik Kelompok Ternak ‘Rojo Koyo’ di Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jumat (24/11/2023).
Selama pengabdian pada Jumat, Universitas Wijaya Kusuma yang dipimpin Drh. Roeswandono Wirjaatmadja, MSi dari laboratorium reproduksi veterinary tersebut untuk mengetahui status reproduksi hewan ternak dan pelayanan kesehatan pasca kejadian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), khususnya diwilayah Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Jatinom.
Selain itu, kegiatan yang diikuti 17 mahasiswa Program Studi Diploma 3 Fakultas Kewehatan Hewan tersebut juga sebagai kegiatan untuk mengetahui secara langsung cara pemberian makanan terhadap sapi ternak di kandang Kelompok Ternak ‘Rojo Koyo’ di Desa Puluhan.
“Penyakit PMK yang terjadi beberapa waktu lalu dapat mengakibatkan ganguan reproduksi pada hewan ternak, selain juga dapat menunjukkan gejala stomatitis (lepuh lepuh pada rongga mulut) dan panaritium (radang / lepuh pada kuku hewan ternak), kepincangan, hipersalivasi dan nafsu makan yang menurun,” ujar Drh. Roeswandono.
Dalam pengabdian tersebut, Drh. Roeswandono didampingi Dr. Freshinta Jellia Wibisono dan drh Adhitya Yoppy Ro Candra, M.Vet dari laboratorium epidemiologi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Freshinta Jellia Wibisono menambahkan penyakit mulut dan kuku dapat memberikan dempak secara ekonomi. “Yang jelas, penyakit mulut dan kuku memiliki tingkat kematian yang rendah, penyakit ini dapat di cegah dengan program vaksinasi,” kata Dr. Freshinta Jellia Wibisono disela meninjau seekor sapi di kandang.
Sementara itu, drh Adhitya Yoppy Ro Candra, M.Vet dari laboratorium kesehatan masyarakat veteriner, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menyampaikan bahwa Penyakit mulut dan kuku kecil kemungkinan untuk terjadi penularan pada manusia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, daging dan susu juga masih aman untuk di konsumsi.
Disamping melaksanakan pengabdian di Kandang komunal sapi di Desa Puluhan, Jatinom, pihak Universitas Wijaya Kusuma juga melakukan peninjauan di kandang sapi ‘Lembu Suro’ milik perseorangan, milik Surono di Desa Kiringan, Kecamatan Tulung. (Budi Raharjp)