KLATEN-Bencana kekeringan yang ada di Kecamatan Kemalang, Klaten telah menjadi perhatian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bahkan siap membantu pemkab dalam mengatasi dampak kekeringan yang terjadi di Lereng Gunung Merapi tersebut.
Hal itu disampaikan Perwakilan Tim dari Deputi Bidang Penanganan Kedaruratan BNPB Komara selesai mengadakan pertemuan dengan Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo di ruang kerja bupati pada Kamis (18/9/2025).
Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto hingga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Syahruna.
Perwakilan dari Deputi Bidang Penanganan Kedaruratan BNPB Komara menyampaikan bahwa pertemuannya dengan bupati dan wabup itu terkait upaya penanganan darurat kekeringan di wilayah Klaten.
“Kami sampaikan beberapa hal terkait dengan rugulasi, metode penilaian dan kajian sehingga nanti pemkab bisa menilai langkah-langkah apa saja yang bisa diambil dalam upaya penanganan darurat kekeringan,” ujar Komara, Kamis (18/9/2025).
Lebih lanjut, Komara menjelaskan, dalam pertemuan tersebut mendiskusikan beberapa opsi yang disampaikan guna menangani krisis air bersih.
Mulai dari pembangunan sumur bor hingga pipanisasi.
Di sisi lain, Ia membenarkan jika penanganan krisis air bersih juga bisa mendapatkan dukungan dari BNPB. Termasuk untuk solusi jangka panjang.
“Apabila nanti Pemkab Klaten mengajukan, kami bisa siapkan sarananya melalui dana siap pakai BNPB. Saat ini Kabupaten Klaten sudah menerbitkan status siaga darurat kekeringan. Jadi kami anggap memang Klaten sudah dalam keadaan siaga darurat,” ujar Komara.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menjelaskan, pertemuannya dengan Tim dari Deputi Bidang Penanganan Kedaruratan BNPB terkait penyelesaian permasalahan kekeringan beberapa wilayah di Klaten.
Terlebih lagi hingga saat ini terdapat tiga desa di Kecamatan Kemalang yang mengalami krisis air bersih yakni Tlogowatu, Tegalmulyo dan Sidorejo.
“Dari zaman dulu ada tujuh kecamatan, hari ini tinggal satu kecamatan dan terakhir ada tiga desa yang kami fokuskan. Semoga dengan adanya kerja sama dengan BNPB ini nanti tahun depan bisa selesai permasalahan air di wilayah Klaten,” ujar Hamenang.
Lebih lanjut, Hamenang mengungkapkan ada dua opsi untuk penanganan krisis air bersih melalui dana siap pakai BNPB yang digulirkan ke daerah.
Yakni pembuatan sumur dan pemompaan air yang dialirkan melalui pipanisasi dari sumber yang berlokasi di daerah dataran lebih rendah.
Hamenang segera membentuk tim teknis untuk melakukan kajian penanganan krisis air bersih di wilayah Kemalang.
Dari hasil kajian itu lantas akan dibuat proposal guna diajukan ke pemerintah pusat.
“Disamping itu kami juga berupaya memperluas jaringan PDAM di wilayah-wilayah yang mengalami krisis air. Kemarin kami sudah menjanjikan untuk kurang lebih 400 KK. Nanti itu juga berproses di Tlogowatu. Tetapi ini kan belum bisa menyelesaikan sehingga harus ada uluran tangan dari yang lain,” ujar Hamenang.