• Thu. Sep 25th, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Atasi Kekeringan Setiap Musim Kemarau PDAM Tirta Merapi Lakukan Feasibility Study

ByKaryana

Sep 18, 2025
Share :

KLATEN-Droping air bersih tidak menyelesaikan masalah air bersih secara menyeluruh karena hanya merupakan solusi sementara atau jangka pendek yang bertujuan untuk mengatasi krisis akut.

Masalah air bersih yang sebenarnya membutuhkan solusi jangka panjang dan berkelanjutan seperti membangun infrastruktur air bersih, mengelola sumber daya air secara bijak, reboisasi, panen air hujan, dan perubahan gaya hidup hemat air.

Untuk itu, penyaluran air bersih dari wilayah bawah dengan ditarik melalui pipanisasi menuju lereng Merapi masih dalam tahap kajian.

Hal itu langsung diungkapkan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Merapi Klaten Irawan Margono beberapa waktu lalu.

Dia menyebut, saat ini masih menunggu hasil uji geolistrik untuk menentukan potensi sumber air di lereng Gunung Merapi.

Ada pun pelayanan air bersih untuk wilayah tertinggi sudah menjangkau Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang.

”Itu sudah menjadi kewajiban kami untuk peduli dan peka dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kecamatan Kemalang. Kedepan baru kita kaji, saat ini masih uji geolistrik, kita lihat potensinya seperti apa,” ujar Irawan ditemui beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, PDAM Tirta Merapi juga telah melakukan feasibility study atau studi kelayakan di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang pekan lalu. Hasilnya akan menjadi acuan rencana ke depan hingga pemetaan alokasi biaya.

Seperti diketahui, Desa Tlogowatu menjadi salah satu desa di Kemalang yang terdampak kekeringan saat musim kemarau tiba.

Selama ini mengandalkan bantuan dropping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten maupun melakukan pembelian secara mandiri.

”Baru dikaji berapa nominalnya. Belum tentu juga nariknya dari Tangkil. Kami sedang siapkan opsi-opsi lain,” tambahnya.

Irawan menjelaskan, saat ini untuk sumber air di Tangkil menghasil sekira 7-8 liter per detik. Hal itu sudah mampu mencukupi sekira 600 sambungan rumah. Tetapi untuk menjangkau wilayah atas, diperlukan strategi khusus.

Sebelumnya, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyampaikan, pemkab telah menyiapkan strategi permanen untuk mengatasi kekeringan di wilayah lereng Merapi.

Salah satu opsinya yakni menarik air dari bawah ke atas melalui kerja sama BUMD dan dukungan CSR perusahaan.

”Kalau bikin sumur bor memang tidak mudah. Biayanya juga besar. Maka butuh gotong-royong,” ujar Hamenang.

Hamenang menambahkan, penarikan air dari bawah ke atas dinilai lebih efektif. Dibanding pengeboran sumur di wilayah atas yang belum tentu membuahkan hasil.

Sementara itu, untuk penyaluran air bersih di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang juga terdapat opsi akan mencoba bekerja sma dengan Desa Bumiharjo sebagai desa terdekat yang memiliki sumber air. Nantinya akan difasilitasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten.

Di sisi lain, pihaknya juga mendorong PDAM untuk bisa mengintervensi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Desa Tlogowatu.

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks