• Tue. May 20th, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Prof. Dr.Jaka Nugraha,S.si,M.Si Sumpah Dokter Baru Tidak Ada Orang Yang Sukses, Yang Ada Orang Yang Disukseskan Allah SWT

ByJoglopos

Apr 30, 2025
Share :

YOGYAKARTA — Wakil Rektor I Universitas Islam Indonesia ( UII ) Yogyakarta Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si, M.Si mengatakan bahwa dalam menjalani kehidupan ini sesungguhnya tidak ada orang yang sukses, tetapi yang ada adalah orang yang disukseskan Allah SWT.

Hal itu disampaikan Jaka Nugraha saat memberikan sambutan dan pengarahan pada acara pelantikan dan sumpah dokter baru periode ke-67 di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) Jln. Kaliurang Yogyakarta, Rabu ( 23/4/2025 ).

FK UII mengadakan Pelantikan dan Sumpah Dokter Periode ke-67 diikuti sebanyak 9 orang yang dilantik dan diambil sumpahnya sebagai dokter baru.

Hingga saat ini, FK UII telah meluluskan 2.503 orang dokter, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Jaka Nugraha dalam sambutannya menyampaikan harapan bagi para dokter baru untuk mampu menjadi “Good Muslim Doctor”.yakni dokter yang pekerja keras, dapat diandalkan, menghargai perbedaan, dan melayani dengan sepenuh hati.

“Kami berharap saudara menjadi dokter muslim yang memiliki kompetensi keilmuan yang luas, pemahaman keIslaman yang dalam, dan profesionalisme yang tinggi”, pesannya.

Jaka Nugraha menambahkan, dalam menyukseskan profesionalisme itu sendiri, terdapat beberapa kemampuan penting yang dimiliki oleh para dokter. Komunikasi yang baik, memiliki rasa empati, serta senantiasa mengasah ketulusan adalah tiga hal penting yang bisa dijadikan pegangan dan etika sebagai seorang dokter.

“Kami berpesan kepada para dokter baru yang telah dilantik, untuk terus mengasah diri, dan jangan pernah merasa puas agar senantiasa selalu belajar untuk dapat mengimbangi perkembangan, supaya dapat menjaga komitmen sebagai dokter yang profesional di tengah masyarakat.

Dekan FK UII, Dr. dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes berpesan kepada para dokter baru lulusan UII, untuk menjaga moralitas dan profesionalitas untuk menjadi dokter yang memiliki nilai lebih yakni tidak hanya sebagai pemberi layanan kesehatan, pemimpin masyarakat, pengambil keputusan, manajer, serta komunikator, namun para dokter-dokter baru ini juga diharapkan untuk dapat menjadi peneliti dan agen perubahan (Agent of Change) dan menjaga nama baik almamater.

Tentunya dari semua ini hendaknya melengkapi dengan tiga hal. Keilmuan, pasti, karena di dunia pendidikan harus memiliki ciri keilmuan yang luas. Kita sudah lulus kompetensi artinya kita memiliki keilmuan yang luas. Kemudian kebangsaan, kita pasti akan merawat bangsa ini dengan keanekaragaman dan dokter sangat berperan sebagai penyatu bangsa ini. Kemudian yang jetiga dengan nilai-nilai keislaman.

“Dengan nilai-nilai Islam-lah kita bekerja, dengan nilai-nilai Islam-lah segala batin dan ibadah kita diperuntukkan. Pewarnaan kepribadian kita tampilkan dalam bentuk nilai-nilai Islami”, katanya.

Mengutip Sumpah dokter yang dinilai memuat banyak pesan, Isnatin Miladiyah menuturkan bahwa sejatinya seorang dokter adalah harapan yang akan memberikan uluran tangannya untuk menyembuhkan pasien, kemudian tidak hanya dapat menyembuhkan kehidupan jasmani-nya, namun juga kehidupan rohani, serta sosial.

Sementara itu perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, dr. Joko Murdiyanto, Sp.An.MPH.FIQUa mengatakan bahwa tantangan profesi dokter ke depan semakin berat, untuk itu ia berpesan agar dokter dapat menjadi tempat bagi para pasien untuk menggantungkan harapan, terhadap penyakit yang dideritanya.

Ia menyebut sedikitnya ada tiga tanggung jawab profesi sebagai seorang dokter yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugasnya.

“Pertama yakni kewajiban diri sendiri yang memungkinkan kebebasan teknik dalam menjalankan profesi, kewajiban terhadap rekan sejawat atau lingkungan kerja, dan juga kewajiban terhadap klien atau pasien” katanya.

Kepala Dibas Kesehatan ( Dinkes ) DIY yang diwakili Dra. Anna Jovita Kartika Riantari, Apt mengatakan bahwa tantangan kedepan bagi para dokter dengan adanya era kedokteran presisi yang membutuhkan kompetensi dokter yang terus berkembang.

“Indonesua banyak menghadapi tantangan terkait SDM, sistem informasi, digitalisasi dan kemajuan teknologi serta adanya AI yang sangat berpengaruh terhadap layanan kesehatan.” katanya.

Dalam kesempatan pelantikan dan sumpah dokter baru diserahkan penghargaan kepada dokter baru atas prestasi yang berhasil ditorehkan.

Di antaranya dr. Nabila Maulida Rachman yang meraih nilai tertinggi dalam UKMPPD sebesar 89,33 dan dr. Mutiara Sekar Ayu Adheputri yang meraih nilai IPK Profesi terbaik 3,87.

Selama rangkaian dari prosesi acara, terdapat pula dilakukan sesi penyematan pin IDI secara simbolis oleh perwakilan dari IDI DIY. Penyematan tersebut diwakili oleh wakil dokter baru putra dan perwakilan dokter baru putri.

Pelantikan dan sumpah Dokter UII, tidak hanya dihadiri oleh IDI DIY, namun juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan DIY, RSUD dr.Soedono Madiun, RSUD Wonogiri, RSUD Sragen, RSUD Wonosari, RSIY PDHI, RS UII, RS Bhayangkara POLDA DIY, RSJD Dr.Soedjarwadi Klaten, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.
( Moch.Isnaeni )

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks