KLATEN — PT. Tirta Investama sebuah perusahaan air mineral yang berada di Klaten memiliki komitmen menjaga sumber daya air dengan menanam ratusan ribu pohon serta ikut mengelola sistem irigasi teknis bagi kepentingan petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan salah satu staff dari PT Tirta Investama Klaten Yuli Dwi Hastuti saat acara halal bi halal keluarga besar Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten di rumah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Klaten KH Hartoyo di Polanhajo Klaten, Senin ( 7/4/2025 ).
Menurut Yuli Dwi Hastuti perusahaannya telah ikut mendorong tujuh pemerintah desa untuk mewujudkan peraturan antardesa (Perkades) tentang pengelolaan jaringan irigasi secara kolaboratif.
“Adanya ikatan hukum formal dalam Perkades tersebut dilakukan agar saling mendukung model kearifan lokal dengan revitalisasi Jogo Toya dan forum relawan irigasi yang ada di wilayah” katanya.
Menurutnya upaya tersebut mampu menjadi alternatif solusi bagi permasalahan kelangkaan air persawahan di musim kemarau sekaligus mengendalikan laju air saat musim hujan,” katanya.
Mengenai pengelolaan irigasi menurut Yuli perusahaannya sudah melaksanakan di Sungai Pusur. Awalnya sungai tersebut merupakan tempat pembuangan sampah oleh warga yang tak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan pengelolaan subdaerah aliran sungai (DAS) Pusur sebagai cara mitigasi bencana berbasis masyarakat.
“Berkat adanya pengairan persawahan dari Sungai Pusur ini, para petani di Klaten juga berhasil memproduksi beras Rojolele Srinar Srinuk, yang berasal dari varian IP 400” katanya.
Bahkan menurutnya Varietas padi yang pertama kali dikembangkan di wilayah Kecamatan Polanharjo ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Klaten dengan BATAN, serta didukung dengan pengairan yang memadai dari Sungai Pusur.
“Kelompok tani mengembangkannya dengan cara-cara pertanian modern untuk menjadikan produktivitas Rojolele Srinar Srinuk meningkat dan menguntungkan mereka,” katanya.
Untuk menjaga sumber daya air kata Yuli Dwi Hastuti pihak PT. Tirta Investama Klaten telah melakukan penanaman pohon ratusan Ribu batang sebagai ikhtiar menjaga Sumber Daya Air di Klaten.
“Salah satu cara yang dilakukan Danone-Aqua dalam menjalankan komitmen berkelanjutan adalah keterlibatan aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi, termasuk dengan terus menerus melakukan menanam pohon” katanya.
Dikatakan bahwa untuk menjalankan komitmen itu ada berbagai cara yang dilakukan Danone Indonesia melalui Danone-Aqua dalam menjalankan komitmen berkelanjutan.
“Salah satunya melalui keterlibatan aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi dari mulai hulu hingga hilir di seluruh wilayah operasionalnya, termasuk di Klaten, Jawa Tengah” katanya.
Dikatakan bahwa sebagai salah satu anggota Koalisi Air Indonesia, pihak PT. Tirta Investama aktif melakukan penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air di Daerah Aliran Sungia ( DAS ).
“Kami sadar bahwa mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Usaha ini juga mendukung pertumbuhan perekonomian lokal lewat berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Komitmen Danone-Aqua dalam mengelola sumber daya air di sub DAS Pusur kata Yuli Dwi Hastuti diwujudkan melalui serangkaian upaya kolaboratif yang terintegrasi mulai dari hulu, tengah hingga hilir Sungai Pusur, Jawa Tengah.
“Di hulu DAS Pusur, Danone-Aqua dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) yang merupakan bagian dari Pusur Institute telah menanam 141.041 pohon lebih jenis mahoni, suren, sengon, cengkih, durian, dan kakao” ujarnya.
Bersama masyarakat lanjut Yuli pihak Danone-AQUA juga membudidayakan 1.500 bibit kopi di Desa Sangup dan 2.000 bibit di Desa Mriyan sekaligus memproduksi Kopi Merapi Lestari. Selain kopi, Danone-Aqua juga mengembangkan bisnis anggrek, teh lokal, jahe merah, dan jahe putih.
“Hasil panen berbagai tanaman tersebut biasanya dijual sehingga menambah pendapatan masyarakat setempat. Sebagian tanaman bisa menjadi investasi di masa depan karena baru bisa berbunga dalam beberapa tahun ke depan, seperti bunga anggrek.” katanya.
Di akhir penyampaian dihadapan pengurus FKUB dan PKUB Perempuan Klaten, wilayah tengah DAS Pusur, Danone-Aqua bersama Gita Pertiwi dan sejumlah anggota Pusur Institute lainnya mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia. Upaya ini dilakukan untuk menekan dampak pencemaran air sungai. Mereka juga menanam tanaman keras, seperti avokad dan lemon California, di Desa Sudimoro untuk menjaga kualitas air sekaligus mencegah potensi bencana alam di wilayah tengah DAS Pusur.
“Ada banyak peluang yang bisa kita kerjasamakan dengan FKUB dengan berkolaborasi untuk pelestarian lingkungan dan ikhtiar menjaga sumber daya air secara berkelanjutan dengan berbagai program menjadi sarana merawat kerukunan” pungkasnya. ( Moch.Isnaeni )