• Mon. Apr 21st, 2025

Joglo Pos

Koran Umum Sahabat Masyarakat Klaten

Masjid Joglo Baitul Ma’mur Desa Kunden Jujugan Musafir Melepas Penat Saat Puasa

ByMuslih Budi

Mar 9, 2025
Share :

KARANGANOM – Bulan puasa memang menjadi ujian bagi umat Islam, khususnya musafir atau saat bepergian, puasa tentu akan terasa berat, belum lagi terik matahari menyengat kulit membuat badan terasa panas, haus dan dahaga.
Namun hal itu bisa disiasati saat melintas di Jalan Raya Karanganom-Penggung, tepatnya bagi musafir bisa singgah di Masjid Joglo Baitul Ma’mur, Dukuh Tegalsari, Desa Kunden, Kecamatan Karanganom.
Sejuknya angin yang berembus dari berbagai sisi masjid ditambah lantai keramik masjid yang adem kontras dengan suasana di luar masjid yang panas oleh teriknya matahari.
Disini, seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa bisa beristirahat sejenak menghilangkan kepenatan sambil beribadah.

Para musafir sedang melepas penat di Masjid Baitul Ma’mur Desa Kunden, Karanganom saat Bulan Ramadhan.

“Beristirahat sebentar setelah sholat Dhuhur tadi,” ujar Nur Febriana (23), mahasiswa UNY Yogyakarta yang terliat duduk santai sambil merebahkan badannya ke tiang masjid, Sabtu siang (8/3/2025).
Nur Febriana mengaku akan pulang ke Boyolali setelah berangkat dari kampusnya di Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia mengaku senang saat beristirahat di Masjid Joglo Baitul Ma’mur di Desa Kunden. “Sudah sering ke sini, setiap pulang dari kuliah sering mampir ke sini, sambil Sholat ashar atau Dhuhur,” kata Nur Febriana yang mengaku Mahasiswa UNY Jurusan Teknik Informatika.

Masjid Baitul Ma’mur yang berlokasi di Jalan Raya Penggung-Karanganom menjadi tempat pelepas penat bagi musafir sekaligus untuk beribadah.

“Di masjid ini sangat nyaman, sejuk dan terasa adem, makanya saya sering mampir untuk aholat sekaligus untuk beristirahat di masjid ini,” lanjut Nur.
Sekedar diketahui, Masjid Joglo Baitul Ma’mur di Desa Kunden memiliki arsitektur berbeda dengan masjid pada umumnya. Salah satunya tak terlihat kubah di atap masjid.
Masjid itu didirikan pada Tahun 2015 oleh seorang warga bernama Hari Susetyo (61), pensiunan pegawai PT. Taspen yang kini menetap di Dukuh/Desa Kunden. Hari sudah mewakafkan tanah beserta bangunan masjid tersebut untuk kepentingan umum.
Bangunan Masjid Joglo didirikan Hari di tanah seluas 1.030 meter persegi. Selama empat bulan proses pembangunan berjalan. Untuk membangun masjid berbentuk joglo, Hari mengeluarkan, biaya sekitar Rp600 juta. (bud)

Kirim berita :
Hubungi Redaksi ?
Hallo, Selamat datang di Redaksi Joglo Pos !
Ada berita yang ingin disampaikan ?
Silahkan ditulis lengkap kejadian peristiwa beserta fotonya !
Menerima update berita ? OK No thanks