KLATEN – Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten menjadi salah satu dari lima desa di Indonesia yang meraih apresiasi Desa Wisata 2024 dari Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud).
Desa tersebut dinilai konsisten menjaga pelestarian budaya yang tak terlepaskan dari keberadaan Candi Sojiwan.
Penghargaan diterima Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara Apresiasi Desa Budaya 2024 di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pemerintah Desa Kebondalem Kidul mendampingi Sri Nugroho ke Bangka Belitung.
Desa Kebondalem Kidul merupakan desa wisata budaya di Klaten yang berfokus pada pelestarian seni tradisional.
Pengembangan potensi kesenian dan budaya di desa tersebut tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Candi Sojiwan yang berdiri di pusat desa.
Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, mengungkapkan Kebondalem Kidul menjadi salah satu dari 530 desa se-Indonesia yang mengikuti penilaian apresiasi Desa Wisata 2024.
Dari hasil penilaian, Kebondalem Kidul menjadi salah satu dari lima desa wisata di Indonesia yang meraih apresiasi Desa Wisata tahun ini.
Nugroho mengungkapkan setidaknya ada enam indikator penilaian.
Kriteria meliputi regulasi kebijakan, pemajuan kebudayaan desa, kerja sama kegiatan kebudayaan oleh komunitas dan desa, keterlibatan warga, pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan (OPK), cagar budaya (CB) maupun objek diduga cagar budaya (ODCB).
Aspek penilaian lainnya yakni pengayaan keragaman produk budaya.
Kebondalem Kidul selama ini konsisten mengembangkan dan memanfaatkan potensi budaya.
Salah satu pengembangan seni budaya yakni sendratari Babad Sanjiwana yang menceritakan relief Candi Sojiwan.
Pengembangan lainnya yakni makanan ala raja Mataram Kuno, pengembangan motif batik Sojiwan yang diambil dari relief Candi Sojiwan, hingga pemintalan benang sutra.
“Dari dinas terus memberikan pendampingan baik lewat pelathan-pelatihan manajemen, SDM, promosi, pengembangan inovasi sesuai potensi lokal,” ungkap Nugroho .
Sekretaris Desa (Sekdes) Kebondalem Kidul, Daru Purnomo, mengungkapkan penghargaan diterima desa didampingi Disbudporapar Klaten serta Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X.
“Alhamdulillah, kami merasa bersyukur dan bangga atas kerja keras dan kerja sama semua stakeholder desa,” kata Daru.
Disinggung penghargaan itu diperoleh salah satunya berkat konsistensi menggelar Festival Candi Sojiwan, Daru mengungkapkan festival itu menjadi salah satu faktor.