KARANGNONGKO-Sebanyak 750 ekor sapi milik peternak Desa Jiwan Kecamatan Karangnongko menjadi sasaran vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Klaten.
Pemberian vaksin pada ternak-ternak sapi di Desa Jiwan itu sekaligus sebagai langkah memulai vaksinasi di Klaten yang melibatkan Puskeswan Karangnongko.
Dokter hewan Muh Yusuf Arrofik dari Puskeswan Karangnongko mengatakan, vaksinasi PMK itu merupakan program Pemerintah Pusat yang dilakukan petugas Puskeswan secara gratis.
‘’Kita datangi peternak satu persatu, diutamakan sapi dulu. Di Desa Jiwan, Karangnongko ada dua ekor yang kena PMK. Kami gerak cepat melakukan vaksinasi di Desa Jiwan,’’ katanya.
Pada hari pertama, tim Puskeswan Karangnongko telah memvaksin 250 ekor sapi. Vaksinasi akan dilanjutkan hingga beberapa hari ke depan.
Kabid Peternakan DKPP Klaten Triyanto secara terpisah mengatakan, kabupaten itu mendapatkan total 3.000 dosis vaksin PMK yang dibagi ke lima wilayah Puskeswan.
Yakni Jatinom 750 dosis, Karangnongko 750 dosis, Jogonalan 750 dosis, Trucuk 500 dosis dan Klaten kota 250 dosis.
Pengajuan DKPP Klaten 6000 vaksin PMK, namun baru turun 3000 dosis, karena Jawa Tengah mendapat 40.000 dosis vaksin PMK dibagi untuk 35 kabupaten/kota.
‘’Telah dibentuk 16 tim di 5 Puskeswan. Target dalam satu hari 1 tim bisa memvaksin 100-200 ekor. Diharapkan pelaksanaan vaksin bisa selesai dalam 1-2 ke depan,’’ kata Triyanto.
Ternak yang divaksin harus sehat, dipilih ke wilayah ternak di zona hijau sesuai ajuan dari Kades. Dia mengimbau agar peternak selalu menjaga kebersihan kandang ternaknya.
‘’Untuk ternak yang sehat dan yang dalam masa pengobatan harus ditingkatkan gizi makanan, kandang-kandang disemprot disinfektan,’’ ujar Triyanto.
Sementara itu, Plt Kepala DKPP Klaten, Much Nasir mengatakan, kasus PMK di Klaten pernah sampai 265 ekor, tapi saat ini yang masih terdata 212 ekor dan masih dalam penanganan.
‘’Yang sudah ditangani kan harus menunggu 3 kali penanganan, tidak bisa langsung sembuh. Semua harus dipantau kesehatannya. Vaksinasi PMK sudah dimulai di Karangnongko dengan 750 dosis,’’ ungkapnya.
Apabila jumlah vaksin dari pemerintah ternyata masih kurang, peternak dan pedagang sapi bisa melakukan vaksinasi mandiri berbayar.
‘’Kalau mereka pedagang masa gratisan. Untuk barang mereka sendiri, sebaiknya mandiri karena jumlah vaksin dari pemerintah terbatas. Kalau tidak salah yang mandiri Rp 80 ribu,’’ ujar dia.
Saat ini, pengobatan ternak yang terkena PMK masih terus berjalan. Dia minta, bila ada aduan PMK maka dalam 24 jam harus ditangani, dan pemiliknya diberikan edukasi agar PMK tak meluas.